Bekal menghadap calon mertua

Bismilahirrohmanirrohim...

Jika Anda sudah mengenal dan sudah memiliki hubungan yang baik dengan calon mertua, maka bersyukurlah, karena begitu banyak orang di luar sana yang mengalami kesulitan dengan hal ini. Bertemu untuk pertama kalinya dengan calon mertua pasti membuat deg-degan, malu, bahkan panik. Nah, cara terbaik untuk meyakinkan mereka adalah dengan memberikan kesan pertama yang baik. Jika Anda adalah salah satu ‘pejuang’ dalam merebut hati calon mertua, berikut ada sedikit bekal yang mungkin bisa dibaca sebelum minta stempel acc ke calon mertua yang dapat diikuti dalam pertemuan-pertemuan Anda dengan mereka. Semoga berhasil!

1. Jangan Takut

Banyak sekali calon menantu yang sudah duluan ketakutan sebelum bertemu dengan calon mertuanya. Di bayangan mereka, si bapak maupun ibu adalah sosok yang galak, penuh penilaian, mungkin tidak akan menerima mereka apa adanya, atau judes. Dan bayangan itu memenuhi kepala mereka selama pertemuan sehingga mereka menjadi kaku, sulit tersenyum, bahkan menjadi aneh. Karena itu, hilangkan dulu perasaan takut itu agar bisa bersikap normal dan percaya diri.

2. Berpakaian menarik dan sopan

Artinya, hindari celana jins sobek-sobek, dan kaos belel, tank top seronok, atau jaket kulit bagi para pria. Jangan pakai juga rok mini, kaos ketat, seksi, juga sepatu tumit supertinggi. Ingat, ini bukan waktu yang pas untuk peragaan busana. Sisir rambut dengan rapi, bersihkan telinga dan kuku, sikat gigi. Intinya: tampil sederhana, bersih, rapi, dan agak sedikit konservatif.

‘Jangan nilai orang dari penampilannya’ tidak berlaku di sini. Walaupun Anda harus tetap jadi diri sendiri, perhatikanlah apa yang Anda pakai. Kalau Anda perempuan, jangan dandan berlebihan dengan rok mini atau baju super ketat jika tidak ingin dibenci ibu mertua selama-lamanya. Untuk pria, jangan pakai baju yang berkesan ‘tidak bersih’ atau ‘tidak wajar’ seperti kemeja berwarna kusam dengan celana jins robek. Jangan lupa kenakan parfum yang wanginya tidak menyolok supaya tidak bikin calon mertua Anda pusing.

3. Cari informasi

Tanyakan pada pasangan, hal apa yang paling tidak disukai oleh ayah dan ibunya. Misalnya, bila ayahnya tidak suka merokok, tinggalkan rokok Anda di dalam mobil. Atau bila ibunya tidak menyukai tinju, hindari topik pembicaraan seputar tinju.

4. Mengambil hati

Bertunangan dengan seseorang yang berbeda budaya? Pada pertemuan pertama, suatu keharusan bagi Anda untuk melakukan apa yang dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa Anda menghormati kebudayaan/tradisi pasangan. Pelajari sebanyak mungkin tentang tradisi mereka, terutama apa yang harus Anda lakukan pada saat pertama kali bertemu. Apakah harus berjabat tangan, membungkukkan badan, mencium tangan, atau mencium pipi. Tanyakan pada pasangan, bagaimana bahasa aslinya bila ingin mengucapkan “Senang berkenalan dengan Anda” dan “Apa kabar”. Ucapkan dengan benar dan baik dan hafalkan luar kepala.

Jangan lupa tawarkan bantuan untuk apapun, seperti ikut membereskan meja makan sehabis makan malam di rumahnya misalnya. Aksi tidak egois sangat baik untuk meningkatkan kesan baik pada diri Anda.

5. Bersikap sopan

Artinya mengatakan “ya” dengan benar bukan ” he-eh”, serta tidak lupa mengatakan “terima kasih” ataupun “silakan” pada saat yang tepat. Jangan bersendawa atau menggerakkan tubuh dengan tidak/kurang sopan.

Duduk yang rapi dan bantu membersihkan piring/ gelas yang kotor bila Anda tahu mereka tidak mempunyai pembantu rumah tangga. Ingat, hal-hal kecil yang Anda lakukan dapat sangat membekas di hati calon mertua!

Orang tua pasti suka anak muda yang sopan. Apapun kekurangan Anda, akan cenderung tertutup jika Anda adalah seorang yang sopan. Sering tersenyum, mengucapkan terima kasih pada pujian atau tawaran, memberi salam ketika datang dan pulang dan bersikap hormat adalah contoh-contoh yang sederhana.

6. Sapaan tepat

Jangan membuat kesalahan dalam menyebutkan kata sapaan. Yang terbaik adalah dengan menanyakan kepada pasangan, kata sapaan yang baik, benar, serta yang disukai oleh kedua orang tuanya. Apakah mereka lebih suka dipanggil “Bapak/ibu”, “Om/Tante”, atau malah nama kecil jika mereka berasal dari negara asing.

Dalam memuji, Anda jangan pernah berdusta atau mengatakan sesuatu yang berlebihan. Kalau memang wajah calon mertua sudah tampak seperti berusia 80 tahun padahal masih 60 tahun, jangan pernah bilang kalau dia awet muda, karena akan terkesan menghina. Carilah hal-hal yang memang menurut Anda patut dipuji. Seperti masakannya yang enak, keramahannya, atau baju hitamnya yang memang terlihat bagus dipakai.

7. Bawa sesuatu

Sebaiknya Anda tidak datang dengan tangan kosong. Hal ini tidak berarti Anda harus membawa sesuatu benda yang mahal dan mewah. Bila membawa sesuatu buatan sendiri semisal kue, maka nilai Anda akan bertambah di mata calon mertua.

Cari tahu dulu lewat calon Anda apa yang disukai oleh calon mertua. Kalau sudah tahu, maka di pertemuan pertama atau kedua jangan lupa dibawakan. Dan barang bawaan Anda jangan yang setengah-setengah melainkan harus yang terbaik. Karena itu jangan terlalu memaksa jika memang uang Anda tidak cukup atau kesempatan tidak ada untuk membawakan yang terbaik. Lebih baik tidak bawa apa-apa daripada bawa martabak yang tidak jelas rasanya hanya karena tidak punya waktu untuk pergi ke tempat martabak yang paling enak.

8. Perlihatkan minat

Secara insting, setiap orang akan lebih menyukai orang lain bila mereka disukai. Tunjukkan sikap penuh perhatian, tertarik, dan waspada. Caranya? Perhatikan benar bahasa tubuh. Pada saat berbicara, tataplah mata calon mertua untuk memperlihatkan bahwa Anda memperhatikan apa yang diucapkannya, duduk yang baik (tidak terlalu kaku ataupun tegang dan juga tidak terlalu santai), dan beri anggukan pada saat yang tepat.

Jaga mata Anda untuk tidak jelalatan menatap ke seluruh ruangan. Jangan menghentakkan kaki, jangan bolak-balik melihat jam tangan, serta jangan duduk dengan kaki terbuka.

10. Jadilah Pendengar Yang Baik


Ini adalah hal yang wajib dan jangan pernah dilupakan, apalagi jika calon mertua Anda super cerewet. Apalagi pada pertemuan pertama, cara Anda mendengarkan mereka bicara sangatlah penting, karena dari situ juga Anda dinilai. Jangan menerawang, jangan menyela di tengah percakapan, jangan lirik kanan kiri dan berikanlah ekspresi yang terbaik. Siapa tahu mereka langsung menyukai Anda dan memberi restu dari pertemuan pertama.

11. Hindari topik aneh dan tak sopan

Lidah adalah hal yang penting. Dalam percakapan, sebaiknya biarkan calon mertua yang mendominasi pembicaraan. Tapi kalau mertua Anda pendiam, jangan ikut-ikutan diam. Tanyakan beberapa hal tentang hobi atau kegiatan si calon mertua. Jika Anda yang disuruh bercerita, ingatlah untuk tidak sok tahu, tidak menyombongkan diri, tidak berbohong, tidak terlalu cerewet dan tidak berlebihan.

Hindari topik-topik seperti masalah politik, agama, atau sesuatu yang kontroversial. Kecuali jika calon mertua memang ingin membicarakannya topik tersebut. Di sisi lain, bisa saja Anda “dites” oleh mereka. Oleh karena itu, jangan bicarakan bila Anda tidak tahu, calon mertua berada di pihak yang mana.

Selain itu, hindari juga senda gurau yang mengarah atau menyinggung pornografi, menceritakan dapur keluarga Anda, dan masalah yang sangat pribadi tentang diri Anda. Sabar, semua itu belum waktunya.

12. Bersikap sopan, manis, dan baik

Perlihatkan sikap ramah, sopan, dan tidak berlebihan pada calon mertua dan juga kepada saudara kandungnya, pembantu rumah tangganya. Sikap baik yang Anda perlihatkan ini mempunyai nilai tersendiri bagi orang tuanya.

Mungkin ini terdengar sebagai sesuatu yang sudah jelas. Tapi banyak yang lupa akan hal ini. Contohnya saja berbisik-bisik dengan kekasih di depan calon mertua, bermuka kesal terhadap kekasih di tengah acara makan malam karena suatu hal tertentu, atau bergelayutan mesra sambil sesekali mengelap keringat kekasih, bukanlah sesuatu yang pantas dilakukan untuk mendapat kesan yang baik. Banyak calon mertua yang masih merasa ‘anakku adalah milikku sendiri’. Jika Anda bertingkah terlalu mesra dengan kekasih, ada tipe mertua yang akan merasa Anda ‘mencuri’ anaknya sebelum waktunya. Hasilnya, Anda bisa ditolak mentah-mentah di pertemuan berikut.

13. Jangan dibuat-buat dan jangan berpura-pura

Hal ini gampang dikatakan namun sulit dilakukan. Orang cenderung berpura-pura dan menjadi ‘orang lain’ dalam berbicara, berpenampilan, maupun yang lainnya untuk memberi kesan baik pada orang lain. Padahal menjadi diri sendiri asal tetap sopan dan ramah adalah cara paling baik untuk tetap berada dalam posisi aman. Dan yang paling penting, jadilah tulus dalam setiap perkataan dan perbuatan.

Jadilah diri Anda sendiri. Jangan coba-coba untuk meniru sikap orang lain. Tampilkan kepribadian Anda dalam dosis yang sedikit dan hemat. Jaga nada suara. Jangan lupa pula duduk rapi dan baik.

Yang tak kalah penting adalah atur napas sedemikian rupa. Jangan cemas, semua orang yang ada di ruangan itu pun sama dengan Anda, yaitu sedang mengalami masa transisi. Masalahnya, ada yang ajab membentuk keluarga baru (Anda dan calon anda), juga ada yang bakal “kehilangan” salah satu anggota keluarganya (calon mertua).

14. Jangan Terlalu Semangat

Kelihatan banget kan kalo anda sudah terlalu semangat untuk segera bertemu calon mertua... v^o^. Bahkan sampai tidak sadar kalau di atas tadi tidak ada langkah no. 9 (disarankan lanjut paragraf berikutnya deh, daripada scroll naik untuk nge-cek angka 9 beneran ada apa nggak, terus balik scroll ke bawah lagi buat baca kelanjutannya :P)

Banyak berdoa saja, juga ikhtiarnya ditambah bila perlu, Semoga ALLAH memudahkan jalan untuk membawa pulang bidadari surga anda turun ke bumi.

15. Bersiaplah Untuk Penolakan Yang Terburuk

Sudah jelas apa makna kalimat di atas. Calon mertua Anda bisa saja menolak Anda dengan cara tersadis dengan berbagai macam alasan. Pendidikan, penampilan atau alasan tidak jelas lainnya. Pada saat ditolaklah Anda bisa membuktikan apakah Anda seorang pejuang sejati atau tidak. Tetap hormati mereka sebagai orang tua dari dalam hati yang terdalam. Jangan pernah membenci mereka, karena tanpa Anda sadari, kebencian akan terpancar lewat raut muka dan cara bicara Anda, dan ini akan semakin memperdalam jurang pemisah antara Anda dan mereka.

Bagaimanapun keadaannya, yakinlah bahwa suatu hari nanti calon mertua Anda akan bisa menerima Anda apa adanya, dengan satu syarat yaitu jika Anda benar-benar mencintai anak mereka. Hard to believe? Well, believe it..

Suami dan istri dlm Al-Qur'an


Bismillahirrohmanirrohim ....

coretan untuk kita semua...

Untuk mereka yang sudah memiliki arah...
Untuk mereka yang belum memiliki arah...
ataupun untuk mereka yang tidak memiliki arah. Coretan ini untuk kita semuanya.
Semua yang menginginkan kebaikan...

Ketahuilah, Nikah itu ibadah...
Ketahuilah, Nikah itu suci...
ingatlah itu...

Memang nikah itu bisa karena harta,
bisa karena kecantikan,
bisa karena keturunan
dan bisa juga karena agama.

Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan...
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan...
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta....
Namun......

jika cinta engkau jadikan sebagai landasan,
maka keluargamu akan rapuh,
akan mudah hancur.

Jadikanlah "ALLAH" sebagai landasan...
Niscaya engkau akan selamat,
Tidak saja dunia, tapi juga akherat...

Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan...
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Wahai Fulan,
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"...
disambut istri ketika datang, dan dilayani segala kebutuhan...
Jika ini kau lakukan, sekejap saja "istanamu" akan terguncang...

Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw...
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, hanya karena sang istri tercinta tak mendengar kedatangannya.

Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar... Menjahit sendiri bajunya yang robek...

Wahai Fulanah,
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu"...
Disayang, dimanja dan dilayani suami...
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu...
Jika itu engkau lakukan, "istanamu" akan menjadi neraka bagimu.

Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu...
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu...
Jika itu engkau lakukan akan celaka...

Engkau tidak akan dapat melihat perbedaan antara yang hitam dan yang putih,
tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah...

Lihatlah bagaimana ALLAH menegur "Nabi"-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.

Tegaslah terhadap istrimu...
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah...
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya...
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth...
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang...
Istrimu bisa menjadi musuhmu...

Wahai Fulan, didiklah istrimu...
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikanlah dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya...
Jadikanlah dia sebagaiKhadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalah.....

Wahai Fulan,
Istrimu adalah tanggung jawabmu...
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah...
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah...
Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam...
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Wahai Fulanah,
Jika engkau menjadi istri...
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah...
Siapkanlah dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkanlah dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkanlah dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.

Wahai Fulanah,
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu...
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu...
Jika itu kau lakukan... Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka...
jangan...

Wahai Fulan,
Jika engkau menjadi Bapak...
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw

Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah...
Ajaklah mereka taat kepada Allah...
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti...
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat...
Tapi jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah...
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih...
Anak yang bisa membawa kebahagiaan, dunia dan akhirat.

Wahai Fulanah,
Jika engkau menjadi ibu...
Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh...
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu...
Jadikanlah mereka mujahid...
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah...
Jangan biarkan mereka bermanja-manja, hingga terikat jerat dunia...

Fadhilah Wanita..

1. Doa wanita lebih maqbul dari laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat dari laki-laki. Ketika ditanya kepada Rasulallah SAW akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang dari bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang solehah itu lebih baik dari 1,000 orang laki-laki yang tidak soleh.

3. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 orang wali.

4. Seorang wanita solehah lebih baik dari 70 laki-laki soleh.

5. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya diibaratkan seperti orang yang senantiasa menangis karena takut kepada Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

6. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan terhadap anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

7. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya merupakan kifarah (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah". Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa."; maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan AllahTa'ala mengangkat derajatnya, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.

8. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) di dalam syurga.

9. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya adalah syurga.

10. Dari 'Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

11. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

12. Apabila memanggil kedua ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

13. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

15. 'Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap laki-laki ?" Jawab Rasulullah SAW. "Ibunya".

16. Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

17. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu dari suaminya (10,000 tahun).

18. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

19. Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

20. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

21. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadah pada malam hari.

22. Seorang wanita yang mengalami sakit saat melahirkan, maka Allah SWT memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang berjihad dijalan Allah SWT

23. Wanita yang melahirkan akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan tiap rasa sakit dan pada satu uratnya Allah memberikan satu pahala haji.

24. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

25. Wanita yang meninggal dalam masa 40 hari sesudah melahirkan akan dianggap syahid.

26. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya dari badannya (susu badan) akan dapat satu pahala dari tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

27. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan memberikan kabar gembira bahwa syurga adalah balasannya.

28. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

29. Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyaman karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

30. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia menghibur hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

31. Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohonkan ampun untuknya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat.

32. Seorang wanita yang solehah lebih baik dari seribu orang laki-laki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

33. Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulang, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau memandang ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya,memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keridhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimat ucapannya,tiap-tiap langkahnya dan setiap pandangannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.

34. Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

35. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.

36. Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

37. Wanita yang melayani dengan baik kepada suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

38. Jika wanita memijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 emas dan jika wanita memijat suami bila disuruh akan mendapat pahala perak.

39. Dari Hadrat Muaz ra.: Wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

40. Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanyayang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).

41. Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah SAW. keluar mengiringi jenazah. Beliau menemukan beberapa orang wanita dalam majelis itu. Rasulullah SAW lalu bertanya, "Apakah kamu menyolatkan jenazah ?" Jawab mereka,"Tidak". Sabda Rasulullah SAW "Sebaiknya kalian semua tidak usah ikur berziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang laki-laki”.

42. Wanita yang memerah susu binatang dengan "Bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

43. Wanita yang membuat adonan tepung gandum dengan "Bismillah" , Allah akan berkahkan rezekinya.

44. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

45. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan mejadikan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

46. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

47. "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menenun kain, Allah telah menentukan satu tempat khusus untuknya di atas tahta di hari akhirat."

48. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan memberikan pahala sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."

49. "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya,menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan memandikan anaknya, Allah akan memberikan pahala kebaikan sebanyak helai rambut mereka dan menghapus sebanyak itu pula dosa-dosanya dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

50. Sabda Nabi SAW: "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis (misai) dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman- taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."

51. Jika suami mengajarkan isterinya satu hal akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

52. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal dari suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat dari yakut.

53. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat,tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

54. Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.

55. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkawinannya,cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).
Begitu indah menjadi seorang wanita dan seorang istri.
Setiap perbuatan kita merupakan pahala untuk kita lakukan dengan ikhlas karena Allah Insya Allah dunia akhirat ada di tangan kita.
Semoga Allah yang Maha baik menjadikan kita wanita dan istri sholehah membantu dan membimbing kita untuk tetap dijalanNya Amiin.

Majelis ilmu Allah

Mengapa kita wajib menuntut ilmu terutama ilmu agama???

1. Hidayah Allah akan diperoleh ketika kita memiliki semangat untuk menggali ilmu-ilmu Allah dan berusaha sekuat mungkin untuk selalu menambah ilmu tersebut.
Orang yang terlambat untuk menghadiri majelis taklim (yg menunda untuk mengikuti majelis ilmu) berarti dia telah menunda proses masuknya hidayah pada diri orang itu.

Orang yang ingin dirinya menjadi lebih baik, maka dia harus mengaji ilmu Allah dan harus selalu membaca buku-buku islam atau yang bisa bermanfaat untuk di dunia dan di akhirat.


Orang yang keluar dari rumahnya menuju majelis taklim, pahalanya sama dengan orang yang jihad di jalan Allah dan akan di doakan oleh malaikat. Semua makhluk ciptaan Allah juga akan berdoa memohonkan ampunan dosa orang itu pada Allah.

Untuk merasakan nikmat berada di majelis ilmu, diperlukan adanya pengorbanan dalam perjalanannya. Selain itu harus ada ikhtiar untuk menuntut ilmu Allah, karena dengan ikhtiar juga akan menghasilkan hidayah dari Allah.

2. Allah janjikan pertolongan hidup pada kita, ketika kita mengalami masa-masa kesulitan, karena selama kita hidup, tidak akan berhenti dari persoalan. Perhatian Allah pun akan datang, ketika kita bersemangat untuk menuntut ilmu Allah.

3. Menuntut ilmu Allah, akan menghindarkan kita untuk menanggung beban-beban kehidupan.
Hidup kita terasa berat, mungkin karena diri kita tidak menghadiri majelis taklim.

"Barang siapa yang menuntut ilmu Allah, maka Allah akan memudahkan jalan-Nya menuju ke surga."(H.R.Muslim)

4 Keutamaan menghadiri majelis ilmu Allah:

1. Kita akan merasakan ketenangan, jika niatnya semata-mata hanya karena Allah.
2. Kasih sayang (rahmat) Allah akan turun pada kita.
3. Malaikat berada di sekitar kita.
4. Allah membanggakan orang yang datang ke majelis ilmu pada malaikat-malaikat-Nya.


Penyebab orang tidak ingin menghadiri majelis ilmu Allah:

1. Karena hatinya penuh dengan dosa.
Ilmu itu adalah cahaya, dan Allah tidak akan memberikan ilmu kepada orang yang sering bermaksiat, sehingga meskipun kita mendapatkan ilmu agama, ilmu tersebut menjadi tidak barokah.

"Ya Allah, aku berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat."

Kebersihan jiwa yang bisa membentengi diri kita dari segala maksiat kepada Allah.

2. Hatinya terikat kuat dengan dunia.
Bagaimana mungkin orang lebih betah berlama-lama menonton televisi daripada menghadiri majelis taklim??
Padahal kedisiplinan kita dalam menghadiri majelis taklim itu, yang akan menjauhkan diri kita dari godaan setan.

3. Kita tidak ikhlas dalam menuntut ilmu Allah.(Tidak tawadhu pada Allah dan orang lain).

4. Kita tidak mempunyai kemampuan merasakan lezatnya ilmu.

"Ketika kamu melihat taman-taman surga (majelis ilmu Allah), maka bergabunglah"


Subhanallah...betapa banyak yang akan kita dapatkan jika kita semangat untuk menghadiri majelis taklim (kajian)...Jadi, setelah kita mengetahui nikmatnya menghadiri majelis ilmu...Akankah kita masih menyia-yiakan kesempatan itu??


Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua...amin..

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...

Jodoh yang telah ditakdirkan Allah

Jodoh...hmm..kalo kita dengar kata itu mungkin langsung berfikir dan bertanya-tanya kira-kira siapa ya jodohku kelak?? Orang mana ya? Apa mungkin orang yang aku kenal? Dan masih banyak segudang pertanyaan lainnya. Ya.. Setiap hamba Allah baik ikhwan maupun akhwat mungkin ada yang gelisah karena jodoh yang tak kunjung datang. Kita sebagai manusia memang tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak, karena memang jodoh, rezeki, dan maut adalah rahasia Allah yang telah tercatat di Lauh Mahfudz.

Banyak cara yang bisa dilakukan orang-orang untuk mendapatkan jodoh mereka. Di zaman yang modern ini, banyak kita temukan pemuda pemudi yang mendapatkan jodohnya dengan menjalani proses pacaran dan ada juga pemuda pemudi yang mendapatkan jodohnya sesuai syariat dalam Islam..sebut saja dengan proses taa’ruf atau khitbah. Itu adalah pilihan, kita bebas memilih...ya karena hidup itu memang pilihan...Tapi, yang perlu diingat pernikahan adalah sesuatu yang suci, maka proses untuk melangkah dan menuju ke sebuah pernikahan pun harus jauh dari kemaksiatan.


Oh ya...pernah denger pepatah..kalau jodoh tak lari kemana..Saya yakin pasti sudah pernah dengar semua. Bagi ikhwan dan akhwat yang sedang gelisah menanti jodoh yang tak kunjung datang. Pepatah ini mungkin bisa membuat semangat dan tidak akan putus asa untuk menanti jodoh mereka. 

Jodoh memang telah ditentukan oleh Allah dan berada di tangan Allah, tapi kalau tidak diambil dari Allah, selamanya akan berada di tangan Allah, so kita harus selalu berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo’a. Soal hasil serahkan semuanya pada Allah, karena Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi Hamba-Nya. Jodoh akan diberikan oleh Allah pada waktu yang tepat dan akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Dia tentukan.


Jangan lelah tuk menunggu sang kekasih tercinta yang mencintai diri kita karena Allah. Ada banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri kita selama masa penantian itu..mendekatkan diri pada Allah insya Allah bisa mempercepat datangnya jodoh. Tapi niatnya tetap untuk mendapatkan ridho Allah dan semata-mata karena Allah, karena kalo niat kita mendekatkan diri pada Allah hanya untuk mendapatkan pasangan hidup yang sholih atau sholihah, mungkin Allah akan memberikan pasangan hidup yang sholih atau sholihah...tapi, kalau Allah tidak ridho, rumah tangga kita kelak akan rapuh dan mudah hancur. So, jadikanlah Allah sebagai landasan dalam membangun rumah tangga.



Selama masa penantian kita bisa meningkatkan ibadah kita pada Allah, yaitu:
- Tidak kenal lelah tuk menuntut ilmu Allah (bisa dengan mengikuti kajian-kajian agama (majelis ilmu/taman-taman surga) , seminar keagamaan, liqo, dauroh, dll), berusaha tuk mengamalkan ilmu itu dan membaginya dengan orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mempelajari, mengamalkan, dan membagikan ilmu yang telah didapatkannya kepada orang lain.

- Menjalankan ibadah yang wajib, dan ditambahkan dengan ibadah yang sunah, misalnya: shalat 5 waktu, qiyamulail, shalat sunah rawatib, shalat dhuha, puasa baik di bulan ramadhan maupun puasa sunah, Baca Qur’an beserta artinya, menghapalkan, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan mengajarkannya pada orang lain.

- Menambah pergaulan dengan orang-orang sholeh, karena orang-orang sholeh dapat mengingatkan , jika kita berbuat salah dan dapat mengajak kita pada kebaikan. 

- Mengembangkan semua potensi dan bakat yang kita miliki tuk kehidupan rumah tangga kelak. Khusus akhwat, misalnya: belajar masak (bagi yang belum bisa masak) bisa kursus membuat kue, kursus menjahit, olahraga atau mengikuti senam dan bela diri (penting tuk mempermudah proses persalinan), dan semua kegiatan yang bisa dijadikan usaha. Kalau kita bisa bekerja di rumah, misalnya dengan membuka usaha di rumah, kenapa kita harus bekerja di luar rumah?? Karena dengan membuka usaha di rumah, kita akan bisa lebih dekat dengan anak-anak kita kelak, dan semua kasih sayang akan tercurah pada sang buah hati, karena saya yakin kita pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anak kita kelak.

Bagi para ikhwan juga sebaiknya melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para akhwat, dan yang harus diperhatikan adalah teruslah menuntut imu, karena kalian akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga kalian kelak, yang akan membimbing istri dan anak-anak kalian. Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.

Bagi para akhwat yang masih dalam masa penantian, jangan pernah gelisah atau takut kalau-kalau kita tidak punya jodoh. Kita sering mendengar seseorang yang telah berumur 40-an atau lebih tapi masih belum menikah dan bahkan ada yang tidak menikah sama sekali. Mungkin kita berfikir kalau dia tidak memiliki jodoh. Padahal setiap manusia telah memiliki jodohnya masing-masing dan jika kita tidak mendapatkan jodoh di dunia, berarti jodoh kita akan didapatkan di akhirat kelak, karena mungkin kita terlalu suci untuk manusia yang ada di dunia ini.

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”{ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).


Bagi ikhwan yang masih dalam masa pencarian dan penantian jodoh yang tak kunjung datang, jangan pernah gelisah jika kalian telah menyatakan niat untuk mengkhitbah seorang akhwat yang menurut kalian adalah akhwat yang sholihah, tetapi dalam proses khitbahnya sang akhwat menolak untuk menjadi pasangan hidup kalian. Berusahalah untuk selalu positif thinking kepada Allah, mungkin akhwat itu bukan jodoh kalian, dan jangan pernah menyerah dan putus asa untuk terus berusaha mendapatkan jodoh kalian. Oh ya...bagi para ikhwan yang ingin mengkhitbah seorang akhwat, maka sebaiknya memohon pada Allah melalui shalat istikharah, dan berdo’alah agar diberikan piihan yang terbaik dari berbagai pilihan yang baik, kemudian Allah akan memberikan jawabannya bisa melalui mimpi atau kemantapan hati.

Bagi para akhwat, jika ada seorang ikhwan yang mengkhitbahmu, maka kita juga sebaiknya perlu melakukan shalat istikharah untuk mengambil keputusan penting itu. Kita harus menyerahkan semuanya pada Allah, termasuk dalam urusan jodoh.

Oh ya..Bagaimana ya untuk mendapatkan jodoh yang bisa membawa kita menuju Surga-Nya???
Berusaha tuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri kita, itulah kunci tuk mendapatkan jodoh yang sholih. Jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Kalau kita ingin tahu bagaimana jodoh kita kelak, maka lihatlah pada diri kita sendiri. Jangan pernah berharap akan mendapatkan jodoh yang sholih, kalau diri kita sendiri masih belum sholihah. 


“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang melimpah (yaitu : Surga)” (Qs. An Nuur (24) : 26).

Sesungguhnya fisik dan jiwa seseorang itu berbeda, kita mungkin sering melihat pasangan hidup yang fisiknya jauh berbeda, tapi..sebenarnya jiwanya sama.
Jangan pernah hanya menilai seseorang dari fisiknya, karena ketampanan atau kecantikan seseorang itu bisa pudar termakan oeh waktu, hanya kecantikan hati lah yang akan membantu kita tuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.


So, lakukanlah yang terbaik karena Allah, maka Dia pasti akan memberikan yang terbaik juga untuk kita.



Tulisan ini saya buat hanya untuk berbagi sedikit ilmu, kalau terdapat kesalahan..saya minta maaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah..Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua...Amin ya Rabb...:)


Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...
by: Ryry...









Muslimah Hebat Dambaan Umat

Menjadi perempuan adalah anugrah. Menjadi perempuan yang beriman dan berislam, itu jauh lebih indah lagi. Mau tahu kenapa? Karena menjadi perempuan muslimah itu merupakan sebuah berkah yang tidak dialami oleh semua perempuan di dunia. Dan berkah ini akan menjadi lebih sempurna ketika sebagai muslimah, kita menyadari akan keistimewaan ini. Kenapa bisa begitu? Karena ternyata di luar sana, banyak banget mereka yang mengaku dirinya muslimah namun masih bingung dengan jati dirinya sendiri. Mereka akhirnya berusaha mencari jawaban kebingungan itu dengan mengambil jalan lain yang nggak ada benernya sama sekali.

Jalan lain ini seringnya sok menjadi pahlawan kesiangan bagi perempuan sehingga seakan-akan perempuan sendiri merasa diistimewakan. Salah satunya adalah ide feminisme yang (katanya) memperjuangkan kesetaraan hak antara laki-laki dan perempuan. Tapi muslimah cerdas nggak bakal dong terjebak dengan ide yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam ini. Sebab, bukannya menjadi mulia, feminisme justru membawa perempuan kepada keterpurukan yang makin parah dalam semua sendi kehidupan (tema ini akan dibahas khusus di edisi berikutnya, insya Allah).

Trus, gimana dong supaya kamu, semua bisa menjadi perempuan mulia dan hebat dunia-akhirat? Pasti dong ada langkah-langkah jitu untuk mencapainya. Ikuti terus yuk bahasannya.

Muslimah itu harus cerdas
Poin ini selalu saya tujukan bagi perempuan siapa pun dia adanya dan di mana pun dia berada. Why? Karena perempuan cerdas itu indah. Ia nggak mudah dibohongi oleh apa pun atau siapa pun, baik oknum itu berupa sosok bernama laki-laki ataupun sosok bernama ideologi. Laki-laki di sini yang dimaksud adalah laki-laki yang nggak beriman dong. Karena kalo yang beriman, otomatis ia pasti memuliakan perempuan. Sedangkan sosok bernama ideologi utamanya kapitalisme dan sosialisme, akan mudah mempecundangi perempuan nggak cerdas dengan banyak cara. Eksploitasi perempuan adalah salah satunya.

Perempuan cerdas nggak akan mudah terpesona dengan bujuk rayu nggak bermutu ini. Ia memahami bahwa kecerdasan perempuan itu bukan hanya aksesori semu di atas panggung semata. Perempuan cerdas itu terwujud dalam karya nyata. Ia berprestasi dalam bidang yang memang benar-benar memaksimalkan peran otak dan akal, bukan sekadar akal-akalan saja. Memang ada? Banyak malah. Tuh lihat aja kontes puteri atau miss apalah itu namanya, menjadikan otak alias brain sebagai pajangan asal pantas. Soalnya tanpa kriteria brain, si panitia takut kalo masyarakat akan menganggap lomba-lomba semacam itu hanya bisa mengandalkan tubuh seksi perempuan semata. Padahal mah kenyataannya iya banget. Naif banget kalo kamu masih percaya kecerdasan turut diperhitungkan dalam kontes semacam ini. Sumpeh deh lo!

Perempuan cerdas itu langsung terasa efeknya ke masyarakat. Selain mengukir prestasi dalam bentuk kemampuan akademis yang oke, kecerdasan pun bisa juga diraih dalam bentuk lain. Salah satunya adalah kecerdasan dalam menyikapi fakta yang tersaji di depan mata lalu berusaha menicarikan solusi cerdas atas semua masalah yang ada. Misalnya dalam menyikapi harga BBM yang semakin mahal. Perempuan cerdas langsung memahami bahwa itu semua terjadi gara-gara diterapkan sistem Kapitalisme yang jadi kiblat pemerintah saat ini. Negara menjadi macan ompong yang nggak mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya. Negara cuma berperan sebagai pedagang untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dengan dalih pengurangan subsidi.

Sayangnya, sekolah yang ada saat ini sangat tidak mencerdaskan muridnya terutama kaum perempuan. Diperparah dengan liberalisasi pendidikan alias pemerintah sudah nggak mau bertanggung jawab terhadap pendidikan rakyatnya, jadilah sekolah-sekolah itu disulap menjadi barang mewah yang mahal dan tak terjangkau. Klop banget untuk menjadikan perempuan jauh dari kecerdasan.

Tapi sebenarnya yang namanya kecerdasan, bisa ditempuh dan diasah dalam ranah kehidupan yang lain. Sekolah kehidupan internasional adalah solusinya. Apa itu? Yaitu sebuah sekolah yang menjadikan kurikulum universal sebagai materi pelajarannya, dengan standar Islam sebagai patokan. Laboratoriumnya juga canggih karena langsung terjun ke masyarakat tanpa harus nunggu program KKN yang biasa ada di perguruan tinggi. Muslimah jenis ini, sudahlah cerdas otaknya, cerdas pula empatinya. Top banget dah.

Berakhlak mulia juga harus dong!
Non, selain cerdas, perempuan itu kudu berakhlak islami. Percuma aja punya kecerdasan kalo ternyata nggak bermoral dan akhlaknya rusak. Banyak banget tuh kejadian ayam kampus atau ayam abu-abu (sebutan untuk pelacur yang masih kuliah atau SMA) yang berotak brilian namun jangan ditanya soal akhlak. Mereka obral diri hanya demi gepokan rupiah. Tentu bukan seperti ini gambaran perempuan mulia dan hebat itu.

Akhlak bisa ada pada diri perempuan bila ia beriman. Karena sesungguhnya standar akhlak sendiri adalah bagian dari syariat Islam dalam rangka menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dan hal ini berkaitan banget dengan akidah yang dianut seseorang. Misal nih, kamu mempunyai akhlak dengan sifat jujur. Bukan semata-mata karena jujur itu baik, tapi seharusnya kamu sadar bahwa jujur itu baik karena Allah bilang jujur itu baik. Dan kalau Allah bilang itu baik maka itu artinya perbuatan itu akan memperolah nilai dan pahala di hadapanNya.

Pada satu momen, ketika Allah bilang jujur nggak baik ya kita harus nurut bahwa jujur itu nggak baik. Ada tiga kondisi dalam Islam yang memperbolehkan seseorang untuk berlaku tidak jujur. Pertama adalah dalam hubungan suami istri untuk membahagiakan pasangan, kedua adalah dalam peperangan, dan ketiga adalah ketika mendamaikan dua orang yang bermusuhan. Jadi, dalam kejujuran pun standar yang kita pake jelas banget yaitu Islam saja. Hal ini berlaku juga untuk bentuk-bentuk akhlak lainnya semisal ramah, baik hati, tidak sombong, suka menabung, patuh pada orang tua dll (hihi, kayak dasadarma pramuka yah).

Kecantikan diri patut dijaga
Kecantikan adalah sebuah hal yang secara alami ada pada diri tiap perempuan. Yakinlah, tak ada istilah perempuan berparas buruk. Bila ada yang mempunyai pendapat seperti ini, sungguh pada saat yang sama ia telah menghina Allah Ta’ala yang menciptakan paras tersebut. Cantik atau jelek kan cuma masalah selera. Yang dianggap paras kurang cantik bagi orang Asia, eh….ternyata digandrungi sama orang bule di daratan Eropa sana. Eksotis, katanya…ciee.

Terlepas dari itu semua, kecantikan yang ada pada diri perempuan kudu dijaga sebagai bentuk amanah kita pada Sang Pencipta. Menjaga kecantikan nggak harus ke salon tiap hari. Merawat kecantikan nggak harus juga luluran merata ke seluruh tubuh biar kinclong, mandi berjam-jam karena harus memakai berbagai macam krim untuk tubuh, menikur en pedikur atau apa pun namanya yang jelas-jelas itu semua hanya menghamburkan uang dan waktu.

Jangan sampai karena pedulinya kamu sama kecantikan sehingga membuat sebagian besar waktu dan uangmu habis untuk hal ini saja. Merawat kecantikan yang ideal itu sebetulnya adalah ketika tubuh kita bisa beraktivitas secara maksimal karena sehat. Percuma juga tubuh cantik bagai porselen kalo ternyata malas beraktivitas dengan dalih takut bedak luntur, misalnya. Percuma juga langsing kayak tiang listrik kalo penyakitan karena diet yang ketat.

Intinya, mempertahankan kecantikan diri cukup dengan standar Islam saja yang sangat menyukai kebersihan. Mandi minimal dua kali sehari, sikat gigi teratur, jaga kebersihan rambut dan anggota tubuh yang lain juga.

Last but not least, kecantikan itu bagaimana pun bentuknya, standarnya kudu Islam saja. Percuma juga cantik kalo ternyata nggak menutup aurat. Percuma juga kulit mulus kalo ternyata nggak pernah sholat. Ih….naudzhubillah. Karena ternyata kecantikan hakiki itu adalah gabungan dari kecerdasan otak dan akhlak yang nantinya memancar pada sikap dan perilaku seseorang sebagai bukti ketaatan pada hukum syara’ yang telah ditetapkan aturannya oleh Allah Swt.

Adakah sosok idaman itu?
Hmm…pertanyaan yang nggak mudah untuk dijawab. Kalo kamu mau angkat tangan, kesannya kok narsis banget (hehehe..). Biar adil, saya akan menunjuk seseorang lain yang memenuhi kriteria di atas itu. Seorang perempuan, yang pasti muslimah dong, cerdas, berakhlak bagus dan cantik. Ia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, jurusannya pun terkenal sangat sulit ditembus oleh orang yang berotak pas-pasan.

Sampai di sini, jelas banget kalo muslimah ini punya otak dan kecerdasan di atas rata-rata. Tidak itu saja, pemahaman keislamannya pun top banget. Kalo saya mengatakan paham, itu beda dengan ‘tahu’. Artinya, ia mengamalkan Islam dengan maksimal. Ia ramah dan supel, baik hati, tidak sombong, suka menabung dan patuh pada orang tua. Hapalan al-Qurannya top, kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggrisnya juga oke.

Dari segi kecantikan, subhanallah. Ia dikaruniai Allah fisik yang sempurna. Nggak ada orang yang bilang ia jelek. Saya aja sesama cewek, juga ikut tersepona dengan kecantikanya yang inner dan outer itu. Apa inti dari ‘sharing’ saya ini? Maksudnya ingin saya tunjukkan bahwa sosok muslimah ideal dan idaman umat itu ada. Hanya saja ia ada dalam jumlah dan stok yang terbatas. Why?

Setangkai bunga yang indah akan tumbuh dengan sempurna bila tanah dan iklimnya bagus serta sesuai. Begitu juga dengan muslimah idaman umat. Sosok-sosok ini akan tumbuh bila iklim alias lingkungan yang ada mendukungnya untuk berkembang dengan sempurna. Tapi apa fakta yang ada? Sistem yang diberlakukan kepada kita saat ini sungguh iklim rusak yang penuh noda. Sekulerisme yang diterapkan saat ini meniadakan peran agama dalam kehidupan. Kapitalisme yang mendewakan materi sebagai sumber kebahagiaan hidup pun juga dipuja-puja.

Lihat tuh, para perempuan cantik yang seksi mengumbar aurat di tempat umum, teryata sholatnya rajin juga. Bahkan saya sempat terkecoh dengan salah satu teman yang ketika berangkat ke kampus berkerudung rapat padahal hari-hari biasanya nggak. Saya pun mengucapkan selamat padanya. Bukankah kebaikan itu harus disyukuri dan diucapkan selamat padanya agar berkesinambungan? Ternyata ia mengatakan bahwa berkerudungnya itu karena ia habis menghadiri rapat sebuah perkumpulan mahasiswa muslim. Ia menyebutnya fleksibel karena itu artinya ia bisa berada di mana-mana. Rapat tentang Islam oke yang itu artinya ia berbaju muslimah. Dugem pun ayo aja yang itu artinya pake baju buka-bukaan. Waduh, jadinya baju muslimah itu dipakai hanya sekedar dress code aja yah? Capee deh.. ngikutin jalan pikiran kayak elo!

Dari kedua sosok di atas, sudah bisa dipastikan bahwa contoh kedua-lah yang paling banyak ditemui di sekeliling kita. Islam tidak lagi diakui sebagai the way of life. Namun Islam hanya sebagai mode dan gaya yang kebetulan lagi tren. Apalagi diperparah dengan ide demokrasi yang sangat mengagungkan kebebasan berekspresi termasuk dalam hal pakaian, jadilah baju muslimah dianggap sebagai salah satu pilihan yang bisa dipilih suka-suka. Kalo suka ya dipake, kalo nggak ya dilipat aja dalam lemari. Waduh!

Nggak bisa dibayangkan wajah bangsa ini ke depan, bila perempuannya plin-plan kayak gini. Tapi sangat bisa diprediksi sehebat apakah suatu kaum apabila perempuannya sekaliber contoh pertama di atas. Dan itu telah dibuktikan oleh Islam yang gilang-gemilang selama 13 abad dengan kualitas perempuan yang mulia dan hebat. Kalo sudah ada bukti cemerlangnya peradaban dalam naungan Islam, so buat apa kita butuh peradaban lain semacam demokrasi dan Kapitalisme? Jadi, tak ada pilihan lain untuk menciptakan generasi muslimah hebat dambaan umat kecuali kita campakkan bersama-sama semua ide yang rusak dan merusakkan. Setuju? Akur dong


ditulis oleh:Melly andesca apriliyanti

Pesan Moral Untuk Ikhwan & Akhwat

Love is a give (Cinta adalah berkah)...
Bahkan salah seorang ikhwah mengatakan:
Love is the essence of life (Cinta adalah inti sari kehidupan)...
Cinta Allah yang membuat bumi ada...
Cinta Allah yang membuat sang surya bersinar...
Cinta antar manusia yang membuat hidup tenteram dan nyaman...
Ketika kita mencintai, tidak ada kata pamrih disana...
Yang ada hanya memberi tanpa mengharap menerima...

Mirip seperti itulah hakikat menjadi da'i...
Dia harus siap mengorbankan hidup dan matinya demi da'wah...
Dia selalu memberi utk Islam,tanpa mengharapkan menerima utk setiap kerja da'wahnya...
Itulah ikhlash...
Siap menjadi jundi dan pada saat yang sama siap menjadi qiyadah...
Siap mengeluarkan uang utk da'wah...
Siap mengeluarkan tenaga utk da'wah...

Ana teringat kata Ust. Darlis:
Bahwa hubungan ikhwan dan akhwat aktivis da'wah adalah seperti saudara...
Cukup sampai disana...
Kalaupun terjadi gangguan hati yang merupakan sunnatulloh akibat adanya interaksi,
Tidak akan melebihi taraf SIMPATI antar kader
(SIMPATI : SIMPan dAlam haTI)...
Kecuali Allah memberikan kesempatan padanya utk menyelesaikan setengah agamanya...

Jika Allah telah menentukan jodoh utk kita, bahkan sebelum kita lahir,
Mengapa kita takut menjadi perawan tua atau jejaka jomblo...?
Masih panjang langkah da'wah kita...
Masih begitu banyak lahan da'wah yang belum kita jamah...
Ada satu hal yang akan datang dengan sendirinya pada anda, yaitu Jodoh...
Sehingga jangan sampai hal ini membuat kita ragu akan janji Allah pada kita...
Jangan sampai da'wah kita berpenyakit hanya karena masalah ini...
Sangat cengeng dan kekanak-kanakan,
Bila sampai ada aktivis da'wah yang terjangkiti
hal ini (VMJ: Virus Merah Jambu)...

Da'wah adalah sesuatu yang suci...
Qod aflaha man zakkaha (Beruntunglah orang yang membersihkan diri)...
Wa qod khoba man dassaha (Dan celakalah orang yang mengotori dirinya)...

Sehingga orang yang berhak dan akan bertahan dalam jalan ini,
Adalah orang yang niat ikhlash membersihkan dirinya...
Dia ikut tarbiyah dengan keikhlashan,
Bukan karena ingin menikah dengan akhwat berjilbab...

Dia beraksi dan berdemonstrasi utk menyuarakan yang haq didepan penguasa
yang zholim (HR Bukhori Muslim)...

Bukan ingin ketenaran...
Dia berda'wah ingin menuju Jannah-Nya,
Bukan ingin mendapatkan jabatan, fans atau lainnya...

Ingat ikhwan wa akhwat fillah,
Seperti disampaikan Ust. Amirudin:
Utk ikhwan...
Bila anda istiqomah di jalan da'wah ini,
Bidadari telah menanti anda di syurga nanti...
Utk Akhwat...
Bila anda istiqomah di jalan da'wah ini,
Anda lebih baik dari bidadari yang terbaik yang
ada di syurga...

Kebenaran hakiki hanya milik Allah...
Dan di yaumil qiyamah kelak akan ditentukan
kebenaran akan hal2 yang kita perdebatkan...

Menikah selagi masih kuliah


Kita mungkin memiliki teman yang masih kuliah, tapi sudah menikah. Pernah nanya gak...kenapa mereka berani mengambil keputusan itu??? Tapi bukan menikah karena MBA lho (married by accident)...Naudzubillah min dzalik...


Di sini saya akan membahas nikah karena ibadah. Saya hanya tahu mereka menikah karena mereka ingin menyempurnakan setengah diennya. Ya, karena jika ikhwan maupun akhwat mendapatkan pasangan hidup yang sholih atau sholihah, maka mereka telah ditolong separuh agamanya. Ada juga yang mengatakan ingin menjauhi zina dan menundukkan pandangan, serta ingin menjauhi dari hal-hal yang haram.


Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu(HR. Hakim dan Abu Dawud).
Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya.

Sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).


"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).

"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah: a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."( HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

Ya, alasan-alasan itu memang sesuai dengan sunah Rasulullah.

Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).


Bagaimana ya sikap orang tua mereka, ketika mereka mengutarakan maksud untuk menikah selagi mereka berdua masih kuliah???

Kebanyakan orang tua tidak merestui anaknya menikah selagi masih kuliah. Orang tua ingin anaknya bahagia dan menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka memikirkan masa depan anaknya (ikhwan), yang belum bisa menghasilkan nafkah untuk keluarganya. Bagi orang tua akhwatnya juga tidak ingin anaknya menderita, karena kekurangan nafkah. Padahal kita tahu harta bukanlah segala-galanya.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).


“Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik “(Qs. An Nahl (16) : 72).

Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

So, bagi yang sudah mampu untuk menikah, maka menikahlah..karena menyegerakan menikah itu lebih baik daripada menunda untuk menikah.


Saya teringat nasehat dari seorang ustadz di Yogya ketika mengikuti kajian pagi hari di Masjid Mardliyah. Beliau menyampaikan tema ketika orang tua menjadi penghalang dalam pernikahan. Orang tua pasti ada alasannya kenapa belum meridhoi anaknya untuk menikah. Jadi jangan berburuk sangka dulu pada orang tua kita.

Alasan-alasan orang tua sebagai berikut:
- Mungkin anak belum bisa dibanggakan sebagai anak yang sukses bagi umum. Kriteria sukses di sini adalah anak sudah mendapatkan gelar sarjana, dan sudah bekerja.
- Kurangnya kemapanan dan kemandirian anak.
- Mungkin selama ini orang tua kita membiayai diri kita dengan pas-pasan.
- Mungkin ada saudara yang belum menikah, dan mungkin belum punya dana.
- Orangtua mungkin tidak cocok dengan pilihan kita.
- Karna alasan-alasan tradisi, dll.


Bagaimana agar orang tua memberikan lampu hijau??
- Menyiapkan masa depan untuk menuruti keinginan kita itu.
- Belajar menjadi anak yang memiliki al-amin di depan orang tua kita.
- Tunjukkan bahwa kita telah mampu, bukan sekedar mau.
- Dakwahi orang tua kita, kalau menyegerakan menikah itu lebih baik.
- Bangun komunikasi yang baik dengan orang tua.
- Ajak orang tua ke dalam komunitas kita (bergaul dengan orang-orang sholih), sehingga orang tua kita tidak khawatir dengan masa depan kita.
- Ajak orang lain yang memiliki posisi yang berwibawa yang bisa mendiskusikan pada orang tua kita.
- Berdoa dan bertawakal pada Allah.


Beliau juga menyampaikan nasehat: “Bagi para ikhwan sebaiknya lulus kuliah dulu, jika belum bisa menghasilkan maisyah (nafkah) untuk istrinya. Tapi bagi ikhwan yang sudah bisa menghasilkan maisyah, meskipun dia masih kuliah..maka dianjurkan untuk menikah. Bagi para akhwat yang masih kuliah, jika ada ikhwan yang ingin mengkhitbah kalian, jika agamanya baik..maka terimalah dia menjadi suami kalian.”


Bagaimana kalau ikhwannya masih kuliah dan belum bisa menghasilkan nafkah, tetapi dia ingin menikah?? Kalau dia belum bisa memberikan nafkah untuk istrinya kelak, maka berpuasalah dan sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan rumah tangga kelak, dan banyak-banyaklah menuntut imu Agama, membagikannya pada orang lain, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

So, jangan takut jika kita niat menikah untuk menghindar dari segala hal-hal yang haram, dan semata-mata untuk meningkatkan ibadah kita pada Allah. Karena begitu banyak pahala yang akan kita dapatkan, jika kita telah menikah.

Semoga tulisan yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi kita semua...Amin, dan jika ada kekurangan saya minta maaf, karna kesempurnaan hanyalah milik Allah.


Ikatlah ilmu dengan menuliskannya....