Jodoh yang telah ditakdirkan Allah

Jodoh...hmm..kalo kita dengar kata itu mungkin langsung berfikir dan bertanya-tanya kira-kira siapa ya jodohku kelak?? Orang mana ya? Apa mungkin orang yang aku kenal? Dan masih banyak segudang pertanyaan lainnya. Ya.. Setiap hamba Allah baik ikhwan maupun akhwat mungkin ada yang gelisah karena jodoh yang tak kunjung datang. Kita sebagai manusia memang tidak tahu siapa yang akan menjadi jodoh kita kelak, karena memang jodoh, rezeki, dan maut adalah rahasia Allah yang telah tercatat di Lauh Mahfudz.

Banyak cara yang bisa dilakukan orang-orang untuk mendapatkan jodoh mereka. Di zaman yang modern ini, banyak kita temukan pemuda pemudi yang mendapatkan jodohnya dengan menjalani proses pacaran dan ada juga pemuda pemudi yang mendapatkan jodohnya sesuai syariat dalam Islam..sebut saja dengan proses taa’ruf atau khitbah. Itu adalah pilihan, kita bebas memilih...ya karena hidup itu memang pilihan...Tapi, yang perlu diingat pernikahan adalah sesuatu yang suci, maka proses untuk melangkah dan menuju ke sebuah pernikahan pun harus jauh dari kemaksiatan.


Oh ya...pernah denger pepatah..kalau jodoh tak lari kemana..Saya yakin pasti sudah pernah dengar semua. Bagi ikhwan dan akhwat yang sedang gelisah menanti jodoh yang tak kunjung datang. Pepatah ini mungkin bisa membuat semangat dan tidak akan putus asa untuk menanti jodoh mereka. 

Jodoh memang telah ditentukan oleh Allah dan berada di tangan Allah, tapi kalau tidak diambil dari Allah, selamanya akan berada di tangan Allah, so kita harus selalu berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo’a. Soal hasil serahkan semuanya pada Allah, karena Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi Hamba-Nya. Jodoh akan diberikan oleh Allah pada waktu yang tepat dan akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Dia tentukan.


Jangan lelah tuk menunggu sang kekasih tercinta yang mencintai diri kita karena Allah. Ada banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri kita selama masa penantian itu..mendekatkan diri pada Allah insya Allah bisa mempercepat datangnya jodoh. Tapi niatnya tetap untuk mendapatkan ridho Allah dan semata-mata karena Allah, karena kalo niat kita mendekatkan diri pada Allah hanya untuk mendapatkan pasangan hidup yang sholih atau sholihah, mungkin Allah akan memberikan pasangan hidup yang sholih atau sholihah...tapi, kalau Allah tidak ridho, rumah tangga kita kelak akan rapuh dan mudah hancur. So, jadikanlah Allah sebagai landasan dalam membangun rumah tangga.



Selama masa penantian kita bisa meningkatkan ibadah kita pada Allah, yaitu:
- Tidak kenal lelah tuk menuntut ilmu Allah (bisa dengan mengikuti kajian-kajian agama (majelis ilmu/taman-taman surga) , seminar keagamaan, liqo, dauroh, dll), berusaha tuk mengamalkan ilmu itu dan membaginya dengan orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang mempelajari, mengamalkan, dan membagikan ilmu yang telah didapatkannya kepada orang lain.

- Menjalankan ibadah yang wajib, dan ditambahkan dengan ibadah yang sunah, misalnya: shalat 5 waktu, qiyamulail, shalat sunah rawatib, shalat dhuha, puasa baik di bulan ramadhan maupun puasa sunah, Baca Qur’an beserta artinya, menghapalkan, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan mengajarkannya pada orang lain.

- Menambah pergaulan dengan orang-orang sholeh, karena orang-orang sholeh dapat mengingatkan , jika kita berbuat salah dan dapat mengajak kita pada kebaikan. 

- Mengembangkan semua potensi dan bakat yang kita miliki tuk kehidupan rumah tangga kelak. Khusus akhwat, misalnya: belajar masak (bagi yang belum bisa masak) bisa kursus membuat kue, kursus menjahit, olahraga atau mengikuti senam dan bela diri (penting tuk mempermudah proses persalinan), dan semua kegiatan yang bisa dijadikan usaha. Kalau kita bisa bekerja di rumah, misalnya dengan membuka usaha di rumah, kenapa kita harus bekerja di luar rumah?? Karena dengan membuka usaha di rumah, kita akan bisa lebih dekat dengan anak-anak kita kelak, dan semua kasih sayang akan tercurah pada sang buah hati, karena saya yakin kita pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anak kita kelak.

Bagi para ikhwan juga sebaiknya melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh para akhwat, dan yang harus diperhatikan adalah teruslah menuntut imu, karena kalian akan menjadi pemimpin dalam rumah tangga kalian kelak, yang akan membimbing istri dan anak-anak kalian. Setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya kelak di akhirat.

Bagi para akhwat yang masih dalam masa penantian, jangan pernah gelisah atau takut kalau-kalau kita tidak punya jodoh. Kita sering mendengar seseorang yang telah berumur 40-an atau lebih tapi masih belum menikah dan bahkan ada yang tidak menikah sama sekali. Mungkin kita berfikir kalau dia tidak memiliki jodoh. Padahal setiap manusia telah memiliki jodohnya masing-masing dan jika kita tidak mendapatkan jodoh di dunia, berarti jodoh kita akan didapatkan di akhirat kelak, karena mungkin kita terlalu suci untuk manusia yang ada di dunia ini.

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”{ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).


Bagi ikhwan yang masih dalam masa pencarian dan penantian jodoh yang tak kunjung datang, jangan pernah gelisah jika kalian telah menyatakan niat untuk mengkhitbah seorang akhwat yang menurut kalian adalah akhwat yang sholihah, tetapi dalam proses khitbahnya sang akhwat menolak untuk menjadi pasangan hidup kalian. Berusahalah untuk selalu positif thinking kepada Allah, mungkin akhwat itu bukan jodoh kalian, dan jangan pernah menyerah dan putus asa untuk terus berusaha mendapatkan jodoh kalian. Oh ya...bagi para ikhwan yang ingin mengkhitbah seorang akhwat, maka sebaiknya memohon pada Allah melalui shalat istikharah, dan berdo’alah agar diberikan piihan yang terbaik dari berbagai pilihan yang baik, kemudian Allah akan memberikan jawabannya bisa melalui mimpi atau kemantapan hati.

Bagi para akhwat, jika ada seorang ikhwan yang mengkhitbahmu, maka kita juga sebaiknya perlu melakukan shalat istikharah untuk mengambil keputusan penting itu. Kita harus menyerahkan semuanya pada Allah, termasuk dalam urusan jodoh.

Oh ya..Bagaimana ya untuk mendapatkan jodoh yang bisa membawa kita menuju Surga-Nya???
Berusaha tuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri kita, itulah kunci tuk mendapatkan jodoh yang sholih. Jodoh itu adalah cerminan diri kita sendiri. Kalau kita ingin tahu bagaimana jodoh kita kelak, maka lihatlah pada diri kita sendiri. Jangan pernah berharap akan mendapatkan jodoh yang sholih, kalau diri kita sendiri masih belum sholihah. 


“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang melimpah (yaitu : Surga)” (Qs. An Nuur (24) : 26).

Sesungguhnya fisik dan jiwa seseorang itu berbeda, kita mungkin sering melihat pasangan hidup yang fisiknya jauh berbeda, tapi..sebenarnya jiwanya sama.
Jangan pernah hanya menilai seseorang dari fisiknya, karena ketampanan atau kecantikan seseorang itu bisa pudar termakan oeh waktu, hanya kecantikan hati lah yang akan membantu kita tuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.


So, lakukanlah yang terbaik karena Allah, maka Dia pasti akan memberikan yang terbaik juga untuk kita.



Tulisan ini saya buat hanya untuk berbagi sedikit ilmu, kalau terdapat kesalahan..saya minta maaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah..Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua...Amin ya Rabb...:)


Ikatlah ilmu dengan menuliskannya...
by: Ryry...









0 komentar:

Posting Komentar